Reformasi subsidi BBM mutlak dibutuhkan agar alokasi
belanja negara dapat lebih produktif. Bentuk reformasi subsidi
BBM dalam konteks kebijakan fiskal dapat berupa subsidi
langsung maupun subsidi tidak langsung. Salah satu bentuk
dari subsidi langsung adalah mengganti subsidi barang ke
orang atau target grup. Subsidi orang atau target grup akan
menempatkan peran subsidi sesuai marwahnya yaitu salah
satunya sebagai pemerataan pembangunan. Sedangkan
bentuk subsidi tidak langsung dapat berupa perbaikan
kebijakan di hulu migas, di antaranya pemberian insentif,
perbaikan perijinan, dan kemudahan pembebasan lahan.
Reformasi dari sisi hulu bukan hal yang mudah dan murah,
namun efeknya dapat dirasakan dalam jangka panjang serta
akan memengaruhi ketahanan energi Indonesia.