Pusat Kajian Anggaran BKD SETJEN DPR RI

Temukan berbagai publikasi dokumen dari PUSKAJI ANGGARAN Badan Keahlian DPR RI mengenai Analisis dan Referensi APBN, Jurnal, Infografis dan lainnya.

Ancaman Siber Tinggi, Anggaran BSSN Minim

Tanggal
2022-09-26
Penyusun
-

Aksi Bjorka menuai sorotan pihak di negeri ini mulai dari pemerintah hingga ke masyarakat umum. Penjualan data e-KTP, pembeberan sejumlah data pribadi yang dimiliki oleh pejabat RI, hingga pembobolan dokumen berharga milik negara. Bukti lain atas ancaman siber yang tinggi pada basis data di Indonesia adalah peningkatan ancaman siber sebesar 22 persen menjadi 11,8 juta di tahun 2022 yang pada tahun lalu sebesar 9,6 juta ancaman dilansir dari Kaspersky. Jumlah ancaman ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Perlu diketahui, bahwa National Cyber Security Index (NCSI) Indonesia tahun 2022 adalah 38,96 dengan peringkat ke-83 dari 160 negara. Indeks tersebut didukung dengan tingkat perkembangan digital sebesar 46,88. Berbeda dengan Maroko yang tingkat perkembangan digitalnya 46,88 namun memiliki NCSI 70,13 dengan peringkat 30. Dari sini dapat kita lihat bahwa dengan tingkatan perkembangan digital yang sama, Maroko dapat mendapatkan posisi peringkat yang lebih tinggi. Melihat lebih dalam pada bagaimana Maroko mampu meningkatkan NCSI-nya meskipun dengan pengembangan digital yang setara dengan Indonesia, ternyata diketahui bahwa Maroko memperoleh pinjaman sebesar USD500 juta atau setara dengan Rp7,4 triliun dari World Bank tahun lalu. Sementara itu, Indonesia dengan tingkat pengembangan digital yang sama mengalokasikan anggaran yang kecil untuk keamanan siber dan pengembangan digital dan menurun tiap tahunnya dari tahun 2021 hingga 2023.

Nelayan Menjerit, Penyaluran Subsidi Masih Saja Belum Eefektif

Tanggal
2022-09-26
Penyusun
-

Percepatan dan ketepatan dalam distribusi solar bersubsidi untuk nelayan menjadi permasalahan yang terus berulang dari tahun ke tahun. Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang mencapai 107,21% juga tidak menggambarkan kesejahteraan nelayan, dikarenakan Indeks harga yang dibayar nelayan terus mengalami kenaikan.