Pusat Kajian Anggaran BKD SETJEN DPR RI

Temukan berbagai publikasi dokumen dari PUSKAJI ANGGARAN Badan Keahlian DPR RI mengenai Analisis dan Referensi APBN, Jurnal, Infografis dan lainnya.

Tinjauan Kritis atas Pengelolaan Anggaran Pendidikan melalui APBN

Tanggal
2019-06-25
Penyusun
-

Dalam kurun waktu 2009-2019, nilai anggaran pendidikan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan secara kumulatif telah mencapai Rp3.920,45 triliun. Jika dikelola dengan tepat dan optimal, besarnya anggaran pendidikan dalam satu dekade terakhir ini seharusnya berimplikasi positif terhadap perbaikan capaian- capaian indikator pendidikan nasional. Artinya, dampak kenaikan anggaran pendidikan terhadap indikator-indikator pendidikan sangat dipengaruhi oleh kinerja pengelolaan setiap program bidang pendidikan yang dikerjakan oleh Pemerintah. Berangkat dari pemikiran tersebutlah, buku ini kami susun dan terbitkan. Buku ini akan mencoba menyajikan tinjauan kritis atas pengelolaan beberapa program bidang pendidikan yang pendanaannya bersumber dari anggaran pendidikan melalui APBN. Tinjauan kritis ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para perumus kebijakan dalam melakukan evaluasi dan perbaikan pengelolaan anggaran pendidikan, agar benar-benar efektif, efisien dan optimal mendorong perbaikan kualitas manusia Indonesia di masa mendatang.

Bunga Rampai Isu-Isu Strategis Pendapatan dan Pembiayaan Negara

Tanggal
2018-11-26
Penyusun
-

Pemerintah telah menyusun pembangunan strategis jangka menengah yang termuat dalam RPJMN 2015-2019. Adapun 3 dimensi utama yang menjadi target pembagunan pada eriode tersebut yaitu (1) dimensi pembangunan manusia yang meilupi aspek pendidikan, kesehatan, perumahan dan karakter; (2) dimensi sektor unggulan yang meliputi kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman dan pariwisata; serta (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan. Dalam mengejar pembangunan strategis yang terangkum dalam 3 dimensi tersebut tentunya memerlukan pendanaan yang cukup tinggi ditiap tahunya. Hal ini terlihat dari anggaran belanja negara yang terus mengalami kenaikan, yaitu realisasi belanja pada tahun 2015 sebesar Rp1.806,5 triliun dan meningkat tajam pada outlook 2018 sebesar Rp2.217,2 triliun. sementara itu realisasi pendapatan negara pada tahun 2015 sebesar Rp1.508 triliun dan pada outlook 2018 mencapai Rp1.903 triliun. Tentunya kenaikan anggaran belanja tersebut perlu diiringi dengan kenaikan penerimaan negara serta sumber-sumber pembiayaan kreatif guna menopang defisit anggaran yang ada. Buku tersebut membahas isu-isu strategis terkait penerimaan dan pembiayaan negara yang dapat dioptimalkan guna meningkatan pendapatan negara serta menciptakan sumber pembiayaan yang kredibel. Adapun isu-isu yang dibahas didalam buku ini terbagi dalam 6 bagian: Pertama, Potensi dan Starategis Penerapan pajak pada Sektor e-commerce. Pada bagian ini akan dibahas seberapa besar penerimaan negara yang akan diperoleh dari sektor e-commerce, sulitnya memperoleh data dan informasi yang akurat terhadap transaksi e-commerce ini menjadi tantangan tersendiri bagi bagi penerimaan perpajakan. Tulisan ini juga akan memberikan rekomendasi dalam mengoptimalkan penerimaan pajak dari sektor e-commerce. Kedua, Kondisi Sektor Pertambagna Menjelang Satu Dekade Diberlakukan UU Minerba. Isu ini diangkat mengingat Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) dari Sumber Daya Alam (SDA) terus mengalami penurunan. Ketiga, Upaya dan Kendala Mewujudkan Komitmen DIversifikasi Energi Listrik Tenaga Panas Bumi Sebagai Sumber Penerimaan Negara. Keempat, Kienerja BUMN Perbankan: Tantangan Peningkatan Penerimaan Negara. Kelima, Tantangan Peningkatan Peringkat Investment Grade untuk Indonesia dalam Menurunkan Beban Bunga Surat Utang Negara. Keenam, Peluang Pembiayaan Berbasis Syariah untuk Pembangunan Proyek Infrastruktur di Indonesia. Isu-isu yang dibahas dalam buku ini hanya sebagian isu-isu strategis tekait pendapatan dan pembiayaan negera. Diluar isu-isu ini masih banyak permasalahan mengenai pendaptan dan pembiayaan negara yang perlu menjadi perhatian pemerintah dan juga anggota DPR RI. Namun demikian buku ini diharapkan mampu memaparkan sedikit banyak tentang hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pemerintah dalam mengoptimalkan dan memperkuat peran APBN khususnya dalam pendapatan dan pembiayaan negara.