Eskalasi risiko global yang terjadi dewasa ini menciptakan risiko krisis
pangan, energi, serta meningkatkan probabilitas resesi di banyak negara.
Potensi krisis pangan dan energi tentunya juga menjadi ancaman serius
bagi negara berpendapatan rendah yang memiliki ketergantungan
terhadap impor dan akan menghadapi kerentanan fiskal. Kondisi ini
ditenggarai akan terus berlangsung hingga tahun 2023. Perlambatan
ekonomi negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, berpotensi
memberikan tekanan kepada intensitas perdagangan internasional. Lebih
lanjut, dampak resesi ekonomi sangat berdampak bagi masyarakat yang
berujung lemahnya daya beli dan perlambatan ekonomi.